1. Pilih Bidang Franchise yang Kamu Sukai
Sebelum memilih bidang franchise, sebaiknya kenali dulu minat diri sendiri agar tau hal yang kamu sukai. Selain itu, kamu juga bisa memilih bidang franchise sesuai keahlianmu. Misalnya, kamu suka jalan-jalan dan makan kue. Nah, kamu bisa pilih toko kue franchise favorit yang belum ada di daerahmu. Dengan begitu, kamu gak akan kesulitan bahkan kamu akan sangat senang untuk mengembangkan bisnis karena apa yang akan kamu kerjakan sudah selaras dengan minatmu. Tetapi hal tersebut dapat dikesampingkan, karena banyak franchisor yang memeberikan pelatihan dalam menjalankan bisnis franchisenya.
2. Pilih Produk atau Jasa yang Dibutuhkan Banyak Konsumen
Membuka usaha tidak cukup hanya dibekali modal uang. Kamu juga harus punya bekal pengetahuan seputar kebutuhan pasar agar lebih mudah menentukan bisnis franchise yang mau kamu ambil. Ada beberapa bidang usaha menjanjikan. Pertama, kamu bisa mengambil franchise yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang bersifat mendesak, seperti swalayan atau minimarket, bengkel, atau apotek. Kedua, kamu juga bisa melirik franchise yang bidang usahanya memiliki peluang untuk dipertimbangkan, walau banyak sekali saingannya seperti toko baju, makanan, dan minuman yang ramai dikunjungi.
3. Pilih Franchise yang Diminati Banyak Orang
Apakah kamu pernah rela antre panjang demi segelas milk tea dengan boba yang sedang hits di banyak negara? Atau kamu sering pesan makaroni pedas lewat aplikasi transportasi online? Nah, produk-produk seperti ini produk yang sedang trending di kalangan masyarakat bisa kamu pertimbangkan untuk kamu beli franchise-nya. Namun, jangan asal memilih produk ya. Kamu juga harus tau seberapa besar keinginan konsumen pada barang itu dan pastikan produk tersebut memiliki peluang yang besar dalam jangka waktu yang lama.
4. Jangan Mudah Percaya Cerita Sukses Orang
Pada situs resmi dan berbagai materi promosi franchise incaranmu, cerita sukses pasti ditonjolkan. Tapi, jangan telan mentah-mentah cerita suksesnya saja ya. Karena di balik itu, pasti ada perjuangan penuh tantangan yang mereka lalui. Pertimbangkan matang-matang segala macam aspek sebelum memilih franchise dan jangan terburu-buru membuka banyak cabang untuk mengantisipasi perubahan trend atau selera pasar.
5. Sesuaikan dengan Modal yang Kamu Punya
Hitunglah semua modal yang sudah kamu punya, setelah itu baru pilihlah franchise yang sesuai dengan budget. Bila langsung memilih franchise tanpa menyesuaikan budget, kamu akan kesulitan saat kebutuhan tak terduga tiba-tiba muncul. Ada banyak penawaran kredit khusus franchise, tapi kamu juga harus membayar bunga yang tidak sedikit. Siapa juga yang senang dengan banyak hutang akibat bunga besar? Maka pilihlah franchise yang sesuai dengan modalmu. Jika modalmu belum cukup, coba tentukan target pencapaian terlebih dahulu. Seperti bekerja terlebih dahulu untuk mengumpulkan modal.
6. Cek Latar Belakang Franchise Pilihanmu
Sebelum memilih franchise, kamu perlu memastikan perusahaan itu memiliki reputasi yang baik. Walaupun produknya kamu sukai, jangan memaksakan diri dengan memilihi franchise dengan reputasi jelek. Ada baiknya kamu melakukan riset ke para pemegang franchise atau bertanya kepada franchisor (pemilik usaha) yang menawarkan bisnis franchise. Karena adanya peluang usaha dan hubungan jangka panjang, kamu akan terus terikat selama minimum lima tahun dengan franchisor.
7. Pahami Proyeksi Keuangan yang Diberikan
Ada banyak dokumen yang bisa kamu analisis saat mempertimbangkan bisnis franchise, salah satunya dokumen berisi data proyeksi keuangan. Ujilah semua asumsi dalam proyeksi keuangan yang disiapkan franchisor, mulai dari harga jual, margin keuntungan, hingga volume penjualan. Bila perlu, kamu dapat menyiapkan waktu dengan memantau beberapa gerai terdekat agar mengetahui kondisi di lapangan.
8. Baca Kontrak Kerja Sama dengan Teliti
Baca semua perjanjian yang tercantum dalam kontrak dan jangan lewatkan hal-hal kecil yang bisa merugikan kamu. Pastikan juga hal apa saja yang dapat mengakibatkan berakhirnya perjanjian atau pemutusan hubungan franchise. Setelah itu, perhatikan aspek-aspek yang terkait dengan pengalihan kepemilikan franchise, hak ahli waris, dan semacamnya. Jika kamu kurang mengerti dengan isi kontrak, jangan ragu untuk meminta bantuan ahli, seperti notaris atau pengacara.
9. Pastikan Jaminan Ada dalam Perjanjian
Bila ada jaminan atau garansi yang diberikan, pastikan semuanya tercantum detail dalam kontrak. Baik itu hal yang bersangkutan dengan kamu ataupun pengelola franchise karena dalam setiap kerja sama selalu ada jaminan atau garansi yang menyangkut semua pihak. Misalnya, jaminan izin menggunakan merek franchise dan jaminan pemilik cabang mendapatkan hak eksklusif.
10. Cari Lokasi yang Strategis
Lokasi yang kamu pilih dapat berpengaruh pada return bisnis lho! Banyak usaha baru yang pelanggannya sedikit karena lokasi mereka sulit dijangkau. Pilih lokasi yang menjadi pusat keramaian sehingga akan mudah digapai. Lakukan survei terhadap beberapa tempat yang menjadi pilihan lokasi franchise. Setelah melihat kondisi tempat, kamu bisa juga memanfaatkan media sosial untuk membantumu menentukan lokasi mana yang paling strategis. Perhatikan juga saingan di sekitar lokasi ya, pastikan peluang perkembangan usahamu cukup besar di daerah tersebut.