src="https://www.facebook.com/tr?id=622205649718480&ev=PageView&noscript=1"

Dalam dunia bisnis terdapat banyak istilah yang digunakan. Istilah customer dan client misalnya, sudah tidak asing di telinga. Meskipun dirasa mirip, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

Sebagai pebisnis yang melakukan kegiatan pemasaran, sangat mungkin bila istilah yang digunakan itu saling tumpang tindih. Oleh Karena itu penting memahami perbedaan antara client dan customer agar mampu menyesuaikan target pasar dan strategi pemasaran yang akurat. Berikut adalah perbedaan antara client dan customer.

Perbedaan Customer dengan Client

  • Definisi

    Berdasarkan definisi, customer adalah seseorang atau badan organisasi yang membeli suatu produk barang atau jasa dari suatu toko atau bisnis tertentu, client artinya  adalah mereka yang berusaha mendapatkan produk atau layanan profesional dari sebuah bisnis. Mereka bersedia membayar lebih untuk layanan dan personalisasi yang lebih baik.

  • Hubungan yang terjadi dengan perusahaan

    Salah satu perbedaan lain yang cukup penting dari customer dan client adalah jenis hubungan yang terbentuk di antara customer dengan perusahaan maupun client dengan perusahaan.

    Umumnya, hubungan yang terbentuk antara customer dengan perusahaan terjalin hanya dalam jangka waktu yang relatif singkat. Customer akan melakukan transaksi dengan perusahaan dan bisa jadi itu merupakan transaksi pertama dan terakhirnya.

    Customer pun tidak perlu memikirkan bagaimana nantinya jika mereka tidak kembali menggunakan produk atau jasa dari perusahaan tersebut. Karena tidak adanya aturan dan keterikatan yang mendasarinya.

    Sedangkan client bisa lebih dari itu. Hubungan yang terbentuk bisa menjadi besar dan dalam jangka waktu yang lebih panjang. Komitmen yang dibangun di antara mereka dapat membuka kemungkinan lebih besar untuk menggunakan kembali produk dan jasanya di kemudian hari.

  • Kesepakatan yang dibangun

    Hal lain yang membedakan antara customer dengan client adalah kesepakatan yang dijalin di antara keduanya. Customer tidak memerlukan kesepakatan yang formal dengan perusahaan. Bisa saja customer hanya satu kali datang dan membeli produk dari perusahaan tersebut.

    Sementara itu, client akan terlibat dengan hubungan jangka panjang yang formal dengan perusahaan. Biasanya kesepakatan yang dibangun membutuhkan perjanjian formal yang ditandatangani kedua belah pihak.

    Hal ini terkait dengan hak dan kewajiban di antara keduanya, seperti tenggat waktu, kuota, tanggung jawab masing-masing, hasil yang digambarkan, serta hasil akhir yang diharapkan baik dari client maupun perusahaan.

    Sering kali hubungan jangka panjang seperti ini tidak dapat diprediksi. Artinya, hubungan antara perusahaan dengan client itu sendiri mungkin tidak seperti sekarang ini pada awalnya, namun berkembang selaras dengan berjalannya waktu.

  • Jangka waktu hubungan

    Hubungan antara perusahaan yang menargetkan customer dengan customernya biasanya tidak berlangsung lama. Berbeda dengan hubungan antara perusahaan dengan client.

    Penyebabnya adalah karena perusahaan dengan orientasi customer hanya menargetkan satu kali penjualan. Di sisi lain, perusahaan yang berorientasi pada client akan berusaha melakukan apapun agar dapat mempertahankan client yang dimiliki tidak beralih ke perusahaan yang lain.

    Sehingga biasanya baik buruknya hubungan antara kedua entitas juga cenderung memainkan peran yang signifikan.

  • Layanan yang diberikan

    Setiap perusahaan memiliki perlakuan yang berbeda terhadap customer dan client mereka. Biasanya customer akan mencari perusahaan yang menjual produk berupa barang atau menyediakan layanan yang mereka butuhkan.

    Sedangkan client umumnya mencari perusahaan yang menyediakan produk di bidang jasa. Hal tersebut tidak terlepas dari kebutuhan client akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan itu sendiri.

  • Perhatian terhadap personal

    Customer akan sangat mungkin untuk tidak memberikan perhatian khusus terhadap sebuah toko/perusahaan. Besar kemungkinannya mereka datang dan pergi dan beralih ke perusahaan yang mampu memberi potongan harga dan variasi produk yang lebih banyak.

    Berbeda dengan client, mereka akan menunjukkan loyalitas lebih besar daripada yang diberikan oleh seorang customer terhadap perusahaan. Kecil kemungkinannya untuk mengganti produk yang kamu berikan dengan produk lain hanya karena diskon atau iming-iming lainnya.

    Ketika seorang client bersedia membayar lebih untuk mendapatkan layanan dan perlakuan yang khusus, alangkah baiknya perusahan juga memberi produk dan pelayanan yang terbaik.

Kesimpulan 

Semua client adalah customer, tetapi tidak semua customer adalah client. Customer adalah organisasi atau orang yang membeli suatu produk barang atau jasa dari suatu toko maupun bisnis tertentu. Umumnya hubungan yang terbentuk hanya sementara.

Client adalah individu atau kelompok yang membeli atau menggunakan sebuah produk atau jasa secara tetap yang kemudian memiliki hubungan yang relatif lebih panjang dengan perusahaan tersebut.

Selain  itu, ternyata penting memberikan pengalaman yang baik kepada customer maupun client. Karena dengan begitu, perusahaan pun dapat mendapatkan keuntungan dari kepuasan yang diterima oleh pelanggan.

Dan tentu saja perusahaan perlu membangun hubungan yang baik dengan customer atau client, dengan kenyataan bahwa perusahaan maupun pelanggan sama-sama membutuhkan. Pelanggan membutuhkan produk atau jasa yang ditawarkan, begitupun sebaliknya.

 

WeCreativez WhatsApp Support
CS kami siap membantu anda..