src="https://www.facebook.com/tr?id=622205649718480&ev=PageView&noscript=1"

Di tengah perkembangan ekonomi global yang tidak menentu saat ini, risiko finansial menjadi masalah besar bagi banyak perusahaan di berbagai industri. Stabilitas keuangan suatu bisnis dapat sangat dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar, ketidakpastian di pasar, atau perubahan kebijakan ekonomi di seluruh dunia. Perusahaan harus menggunakan strategi manajemen risiko yang tepat jika mereka ingin bertahan dan berkembang dalam situasi seperti ini. Artikel ini akan membahas berbagai cara untuk mengelola risiko finansial sehingga bisnis dapat beradaptasi dan bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi.

Cara Mengelola Risiko Finansial

  • Lakukan Analisis SWOT dengan Benar

Analisis SWOT adalah analisis yang meliputi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari sebuah bisnis. Petakanlah kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang mungkin terjadi untuk membuat strategi bisnis lebih baik dan menjalankan manajemen risiko finansial dengan benar. Jika anda melakukan analisis SWOT dengan benar saat merencanakan bisnis, anda akan dapat mengenali setiap aspeknya dan lebih mudah memperkirakan risiko yang mungkin terjadi. Selain itu, kemampuan ini akan membantu anda untuk mencari berbagai solusi alternatif.

  • Tetapkan Anggaran Biaya Operasional sesuai Rencana

Karena kekurangan dana operasional, banyak bisnis yang gagal. Untuk menghindari hal ini, Anda harus memastikan bahwa Anda memiliki cukup dana untuk operasional setidaknya tiga tahun ke depan. Anda juga disarankan agar tetap hemat untuk memastikan bahwa bisnis dapat berjalan dengan baik dan pemasukan meningkat.

  • Pastikan untuk Memiliki Catatan Keuangan yang Rinci.

Sangat penting bagi anda yang baru memulai bisnis untuk membuat catatan keuangan yang rinci sejak awal. Agar catatan keuangan benar, rinci, dan akurat, jika perlu, anda minta bantuan pihak yang berpengalaman dalam pembukuan atau akuntansi. Catatan keuangan yang rinci akan membantu Anda dalam membuat banyak keputusan finansial. Pembukuan juga akan sangat membantu dalam mengelola risiko, terutama jika bisnis Anda membutuhkan modal dari investor.

  • Beradaptasi dengan Perubahan yang Ada

Banyak pebisnis yang tidak dapat beradaptasi dengan cepat dan tepat pada perubahan, sehingga membuat bisnis mereka gagal. Karena perubahan pasar yang cepat, tidak hanya bisnis kecil tetapi juga perusahaan besar dapat runtuh jika tidak cepat tanggap terhadap perubahan yang ada. Untuk mengelola risiko seperti ini, Anda harus cepat tanggap akan perubahan. Setidaknya, Anda harus memantau pasar secara teratur untuk mengetahui tren yang sedang berkembang. Anda juga dapat menyiapkan strategi inovasi untuk tren yang kemungkinan akan berkembang dimasa depan.

  • Bijak Memberikan Piutang atau Melakukan Pinjaman

Untuk menjalankan bisnis sesuai rencana dan memungkinkan peluang agar berkembang ke depannya, sangat penting untuk berkonsentrasi pada struktur modal. Pinjaman dana untuk modal harus dipertimbangkan dengan cermat. Pastikan pinjaman dapat dikembalikan sesuai rencana. Hal ini juga berlaku jika Anda akan memberikan piutang, terutama dalam kasus bisnis yang bermodel B2B atau business to business. Pastikan rekan kerja yang bersangkutan memiliki reputasi dan kredibilitas yang baik. Karena, jika rekan yang akan melakukan pinjaman tidak disiplin untuk melakukan pembayaran sesuai yang disetujui bersama, hal ini dapat berdampak pada tingkat likuiditas perusahaan karena fleksibilitas pergerakan bisnis akan terbatas. Letakkan jaminan aset pada kesepakatan bisnis jika diperlukan. Anda juga dapat menyertakan dokumen dan  melibatkan pihak ketiga, seperti bank untuk menjamin piutang.

  • Siapkan Anggaran untuk Cadangan Kas

Dalam hal risiko likuiditas, perusahaan harus memiliki cadangan kas yang dapat digunakan sebagai dana darurat, setidaknya tiga hingga lima bulan pengeluaran harian. Anda juga dapat membuat prosedur operasi standar (SOP) khusus yang mencakup semua tugas yang berkaitan dengan keuangan agar dapat terkendali dengan baik.

  • Jangan Gabungkan Keuangan Pribadi dengan Keuangan Bisnis.

Jangan gunakan uang bisnis untuk kepentingan pribadi ataupun sebaliknya. Untuk melindungi aset masing-masing, jika perlu, pisahkan rekening bisnis dan pribadi. Bisnis adalah aktivitas yang penuh dengan risiko, jadi jangan biarkan aset pribadi anda dapat terancam oleh risiko yang berasal dari bisnis. Selain itu, penting untuk membedakan antara keuangan bisnis dan pribadi saat membuat laporan keuangan, pengurusan pajak, asuransi, dan akses modal. Dengan cara ini, pihak-pihak yang terlibat dapat melihat posisi perusahaan dengan jelas dan membuat keputusan yang tepat.

  • Buat SOP yang Jelas

SOP yang efektif melibatkan beberapa tahap penting. Dimulai dengan merinci tugas dan proses, kemudian membuat prosedur prosedur standar (SOP) yang jelas, mudah dipahami, dan mencakup semua langkah kerja. Setelah itu, lakukan pelatihan dan sosialisasi untuk seluruh pihak yang terkait. SOP harus diterapkan secara teratur dan diawasi secara berkala. Untuk mencapai kesepakatan dan komitmen bersama, pastikan semua pihak terlibat dalam proses penyusunan dan revisi SOP.

Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global saat ini, manajemen risiko finansial yang baik sangat penting dan penting untuk keberlangsungan bisnis. Perusahaan dapat memperkuat posisi mereka di pasar dengan mengidentifikasi risiko secara proaktif, menerapkan strategi diversifikasi, dan memanfaatkan teknologi analisis data. Adaptabilitas dan fleksibilitas adalah kunci untuk menghadapi tantangan yang ada. Pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan memungkinkan perusahaan untuk bertahan dan memanfaatkan peluang yang muncul di tengah krisis, dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan.

WeCreativez WhatsApp Support
CS kami siap membantu anda..