Pelanggaran etika dapat terjadi di mana saja, termasuk di dalam dunia bisnis. Demi mendapatkan keuntungan yang besar, tak jarang banyak perusahaan yang berusaha untuk menghalalkan segala cara. Padahal, sebenarnya praktik curang ini tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga merugikan perusahaan itu sendiri.
Bisnis yang dibangun dengan tidak etis pastinya tidak akan sustain. Bisnis yang tidak etis akan merugikan masyarakat. Etika bisnis memberikan dampak positif bagi pelaku bisnis maupun perusahaan, masyarakat pun juga diuntungkan dengan hal itu. Meski telah banyak yang memahami konsekuensi atas pelanggaran etika bisnis, nampaknya kesadaran akan pentingnya etika bisnis perlu terus digalakkan. Sebab, dalam praktiknya masih sering ditemukan pelanggaran terhadap etika bisnis oleh para pebisnis yang tidak bertanggung jawab di Indonesia. Praktik bisnis yang tidak bertanggung jawab ini masih cenderung mengabaikan etika, rasa keadilan, dan tak jarang diwarnai praktik-praktik tidak terpuji atau moral hazard.
Sebagai contoh, apabila ditinjau dari sisi lingkungan, bisnis yang etis adalah bisnis yang tidak akan merusak lingkungan. Ini terjadi karena jika perusahaan merusak lingkungan dalam jangka panjang, maka perusahaan dipastikan akan terkena masalah. Lebih parahnya lagi dampak yang terjadi di masa depan, lingkungan yang rusak bisa menjadi sumber bencana. Terdapat pelanggaran etika lain yang kerap ditemui, misalnya pelanggaran etika terhadap karyawan, khususnya terkait gaji, pesangon, jam kerja, dan sebagainya.
Begitu juga sebaliknya, bisnis yang etis adalah bisnis yang juga mengurangi probabilitas karyawan untuk dipecat atau terkena PHK. Apalagi di era digital saat ini, merujuk pada pemikiran seorang ahli, Mahfud menerangkan bahwa isu etika bisnis yang laten, identifikasinya meliputi suap, pencurian, pemaksaan, intimidasi, penipuan, dan diskriminasi.
Etika bisnis adalah aturan-aturan yang menegaskan suatu bisnis boleh bertindak dan tidak boleh bertindak, aturan-aturan tersebut bersumber dari aturan tertulis maupun tidak tertulis. Jadi etika bisnis menyangkut baik atau buruknya perilaku-perilaku manusia dalam menjalankan bisnisnya. Bisnis yang beretika harus dilihat dari tiga sudut pandang yaitu ekonomi, hukum, dan moral
Aspek yang sering terjadinya pelanggaran etika bisnis pada suatu usaha atau perusahaan
pelanggaran etika yang sering terjadi adalah terkait dengan transaksi bisnis.Penipuan dalam transaksi, transaksi bisnis yang tidak transparan adalah beberapa contoh pelanggaran yang mencoreng etika bisnis. Jika hal tersebut terjadi maka sudah mengarah ke tindak kriminal yang tentu saja akan merusak hubungan bisnis dan merugikan pihak lain.
1. Perjanjian bisnis
Pelanggaran yang juga biasa terjadi adalah terkait dengan perjanjian bisnis atau MOU yang merupakan kesepakatan resmi dari dua pihak yang akan melakukan kerja sama bisnis. Pelanggaran yang seringkali terjadi adalah adanya salah satu pihak dalam perjanjian yang menyalahi kesepakatan yang sudah dibuat. Hal ini bisa terjadi ketika sebuah perjanjian tidak dapat dilanjutkan karena adanya permasalahan sepihak sehingga pihak tersebut membuat perjanjian baru dengan pihak lain. Penyelesaian masalah ini dapat dilakukan melalui mediasi atau musyawarah antar pihak yang berselisih.
2. Peminjaman modal/investasi
Investasi memiliki tujuan untuk mengembangkan usaha secara positif dimana terdapat kesepakatan antara pihak pemodal dan yang diberi modal. Karena itu memperhatikan perjanjian yang terkait dengan investasi dan pengelolaannya harus dilakukan dengan cermat. Bersikap terbuka dalam hal pengelolaan anggaran agar hubungan antara investor dengan perusahaan dapat terjalin dengan baik.