Penyakit ini menyebar melalui udara dengan tetesan hasil pernafasan yang dihasilkan dari batuk atau bersin.
Gejala campak tidak muncul hingga 10 sampai 14 hari setelah paparan. Gejala tersebut termasuk batuk, pilek, mata meradang, sakit tenggorokan, demam, dan ruam kulit berbercak kemerahan.
Tidak ada pengobatan untuk menyembuhkan infeksi campak yang sudah terjadi, tetapi penurun demam atau vitamin A yang dijual bebas dapat meringankan gejala.
Campak dapat menjadi masalah serius untuk semua kelompok umur. Akan tetapi anak berusia di bawah 5 tahun dan dewasa lebih dari 20 tahun lebih sering mengalami komplikasi. Komplikasi yang sering terjadi adalah infeksi telinga yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran, serta diare (1 dari 10 anak). Beberapa dapat mengalami komplikasi berat berupa pneumonia (1 dari 20 anak) yang merupakan penyebab kematian tersering pada campak, dan ensefalitis (1 dari 1000 anak) yang dapat berakhir dengan kematian. Setiap 1000 anak yang menderita campak, 1 atau 2 di antaranya meninggal dunia.
Gejala campak :
1. Gejala pada tubuh berbentuk ruam makulopapular. Ruam muncul pada muka dan leher, dimulai dari belakang telinga, kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Ruam bertahan selama 3 hari atau lebih pada kisaran hari ke-4 sampai ke-7 demam. Ruam muncul saat demam mencapai puncaknya. Ruam berakhir dalam 5 sampai 6 hari, dan menjadi berwarna seperti tembaga atau kehitaman.
2. Tanda khas (patognomonis) ditemukan Koplik’s spot atau bercak putih keabuan dengan dasar merah di pipi bagian dalam.
3. Demam dengan suhu badan biasanya >380C selama 3 hari atau lebih dan akan berakhir setelah 4-7 hari. Demam tinggi terjadi setelah 10
12 hari setelah tertular. Terdapat pula batuk, pilek, mata merah atau mata berair
Keberhasilan Imunisasi Campak
Sebelum vaksin campak dikenalkan pada tahun 1963 dan digunakan secara luas, infeksi virus campak hampir universal selama masa kanak-kanak, dan hampir 90% kebal saat berusia 15 tahun. Campak masih merupakan penyakit fatal di negara berkembang. Walaupun vaksin yang aman dan cost-effective telah tersedia, terdapat 110.000 kematian global akibat campak pada tahun 2017, sebagian besar mengenai anak berusia di bawah 5 tahun. Vaksinasi berhasil menurunkan 80% kematian akibat campak di seluruh dunia antara tahun 2000 sampai 2017.
Mengapa Kasus Campak Mengalami Peningkatan?
Sebelum dilaksanakan program imunisasi campak, epidemi terjadi setiap beberapa tahun, namun dengan suksesnya pemberian vaksinasi campak, kasus menjadi sangat jarang ditemui di banyak tempat. Vaksin campak digunakan hampir di seluruh negara di dunia pada 1980-an, dan berdampak kasus menurun secara signifikan, sehingga beberapa negara menyatakan bahwa vaksin itu telah dieliminasi.
Apa yang Terjadi dengan Kekebalan terhadap Campak?
Adanya kesenjangan kekebalan terbukti pada anak dan dewasa muda di Meksiko, Prancis dan Madagaskar yang hampir tidak memiliki titer kekebalan terhadap campak. Ketidakberhasilan mencapai cakupan 95%, juta menyebabkan makin banyaknya individu yang tidak kebal.