Bayi sudah bisa cegukan dalam kandungan di usia kehamilan 8–10 minggu, bersamaan dengan munculnya kemampuan untuk mengisap dan menelan. Namun, Bumil biasanya baru mulai merasakan bayi cegukan dalam kandungan sekitar usia kehamilan 6 bulan.
Penyebab cegukan pada bayi dalam kandungan belum diketahui secara pasti, tapi hal ini diduga merupakan salah satu proses pematangan paru-paru. Cegukan umumnya adalah tanda bahwa perkembangan bayi di dalam kandungan baik.
Jika bayi bisa cegukan, artinya dia memiliki kemampuan untuk menghirup cairan ketuban ke dalam paru-paru dan melepaskannya kembali, layaknya seseorang menghirup dan mengembuskan udara. Ini merupakan tanda bahwa diafragmanya berkembang.
Selain itu, bayi cegukan dalam kandungan juga merupakan tanda bahwa saraf tulang belakang dan otaknya telah bekerja dan saling terhubung. Ini berarti saraf bayi berkembang dengan baik dan nantinya dapat hidup di luar rahim.
Kenali Tanda-Tanda Cegukan Tidak Normal
Cegukan biasanya akan mereda setelah bayi mencapai usia 32 minggu, ketika kemampuan bernapasnya sudah matang. Namun, Bumil perlu memeriksakan kehamilan ke dokter jika setelah usia ini bayi terus cegukan beberapa kali sehari dan cegukan berlangsung setidaknya selama 15 menit setiap kalinya.
Bumil juga sudah bisa berkonsultasi ke dokter jika setelah usia kehamilan 28 minggu cegukan bayi terasa berbeda, misalnya terasa lebih keras atau bertahan lebih lama daripada biasanya.
Cegukan yang terjadi di masa-masa akhir kehamilan dapat menjadi tanda adanya gangguan tali pusar pada bayi. Gangguan ini dapat menyebabkan:
- Penumpukan karbondioksida pada darah bayi
- Perubahan tekanan darah bayi
- Perubahan detak jantung bayi
- Kerusakan otak bayi
- Keguguran
Bayi cegukan di dalam kandungan umumnya adalah sesuatu yang normal dan tidak memerlukan penanganan khusus. Bumil malah bisa bersenang hati karena ini pertanda dia tumbuh dan berkembang dengan sehat.
cara menghentikan cegukan pada bayi di dalam kandungan
- Saat tidur, berbaringlah di sisi kiri tubuh.
- Konsumsi makanan bergizi yang mengandung tinggi protein karena bisa membantu bayi rileks dan mengurangi cegukan.
- Minum banyak air agar tubuh tetap terhidrasi. Bayi mungkin mengalami cegukan karena kekurangan cairan dalam tubuhnya.
- Tidur yang cukup dan teratur. Jadwal tidur siang juga perlu diperhatikan.
- Sering bergerak, seperti melakukan olahraga ringan dan aman.
- Jangan menahan napas untuk menghilangkan cegukan karena bisa berbahaya bagi bayi dalam kandungan.
- Gunakan bantal untuk menopang perut dan mengurangi tekanan dari tulang belakang.