Asap rokok memiliki kandungan yang sama dengan segala sesuatu yang ada di dalam rokoknya sendiri. Di dalam asap rokok terdapat ribuan kandungan bahan kimia yang jika terhirup oleh ibu hamil bisa berbahaya bagi janin di dalam kandungannya. Bagi ayah yang perokok berat, sangat disarankan untuk tidak merokok di dekat ibu hamil atau di area rumah. Residu dari asap tersebut juga dapat bertahan selama berbulan-bulan, bahkan sampai bertahun-tahun lamanya. Meski tidak terlihat, asap rokok tersebut masih bisa terhirup oleh ibu hamil yang bisa memberikan efek buruk pada calon bayi yang dikandung.
Berikut adalah beberapa risiko bahaya asap rokok bagi ibu hamil yang menghirupnya serta dampak buruknya pada janin:
- Bayi Lahir Prematur
Keguguran akibat menghirup banyak asap rokok juga dapat terjadi akibat masalah pada plasenta. Ini akibat fungsi plasenta untuk mengangkut oksigen dan nutrisi ke janin berkurang drastis. Tidak tercukupinya segala hal yang dibutuhkannya untuk tumbuh membuat janin alami kematian. Bahaya paparan asap rokok saat kehamilan juga bisa memunculkan risiko bayi lahir sebelum waktunya. Hal ini tentu bisa memicu beberapa masalah kesehatan yang serius bagi bayi, seperti gangguan pernapasan. Bayi prematur juga lebih rentan mengalami infeksi, penyakit kuning, kesulitan untuk menyusu, gangguan saluran pencernaan, gangguan sistem saraf, dan mengalami pendarahan otak. Maka dari itu, ibu hamil benar-benar harus menghindari paparan asap rokok.
2. Keguguran
Keguguran akibat menghirup banyak asap rokok juga dapat terjadi akibat masalah pada plasenta. Ini akibat fungsi plasenta untuk mengangkut oksigen dan nutrisi ke janin berkurang drastis. Tidak tercukupinya segala hal yang dibutuhkannya untuk tumbuh membuat janin alami kematian.
3. Bayi Lahir dengan Berat Rendah
Paparan asap rokok berisiko sebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah. Berat badan bayi dikatakan rendah apabila beratnya kurang dari 2,5 kilogram. Kondisi tersebut mungkin bisa membuat bayi mengalami gangguan pernapasan, mudah mengalami infeksi, dan kadar gulanya rendah.
4. Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS)
Ini merupakan sindrom yang bisa menyebabkan bayi kehilangan nyawa secara tiba-tiba saat ia sedang tidur. Padahal sebelumnya Si Kecil terlihat baik-baik saja. SIDS terjadi pada bayi yang berusia kurang dari satu tahun. SIDS bisa terjadi diduga karena adanya kelainan di bagian otak yang mengatur pernapasan bayi, kondisi tidur bayi yang menghambat pernapasannya, dan hal lainnya. Bahan kimia dalam asap rokok tampaknya dapat memengaruhi otak bayi yang telah lahir dengan cara mengganggu pengaturan pernapasannya. Disebutkan juga jika bayi yang meninggal akibat SIDS memiliki konsentrasi nikotin yang lebih tinggi disertai kadar nikotin di paru-parunya akibat paparan asap rokok saat hamil atau setelah lahir.