Komunikasi sangat penting untuk membangun hubungan yang sukses, terutama dalam dunia bisnis. Komunikasi bisnis yang efektif tidak hanya membantu perusahaan menyampaikan informasi dengan jelas, tetapi juga memainkan peran penting dalam membangun kepercayaan, meningkatkan kinerja, dan mencapai tujuan organisasi. Artikel ini akan memberikan panduan lengkap tentang komponen utama, bentuk komunikasi, dan indikator keberhasilannya.
Mengenal Komunikasi Bisnis
Komunikasi bisnis adalah proses berbagi informasi, pendapat, konsep, atau interaksi lainnya baik di dalam maupun di luar perusahaan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan prosedur organisasi dan mengurangi tingkat kesalahan. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuannya, bisnis harus mempelajari proses dan keterampilan komunikasi. Mempresentasikan ide dan opsi bisnis baru, membuat rencana, mengambil keputusan, dan memberikan umpan balik kepada karyawan dan pelanggan, antara lain, adalah beberapa contohnya.
Pentingnya Komunikasi Bisnis
Mendorong keterlibatan berbagai pihak
Bisnis yang baik adalah yang ingin bekerja sama dengan banyak orang. Ini ditunjukkan oleh kebijakan yang melibatkan karyawan selain pemilik. Dengan demikian, setiap orang akan merasa ikut andil dan bertanggung jawab untuk mewujudkannya. Ini adalah hasil dari komunikasi yang buruk.
Mencegah kesalahan komunikasi
Miskomunikasi secara otomatis dihilangkan oleh komunikasi yang berjalan efektif. Oleh karena itu, perusahaan biasanya hanya menggunakan satu media untuk berbagi informasi seperti dokumen, laporan pekerjaan, dan penugasan. Karena email dapat diakses dari mana saja, bisnis sering menggunakannya untuk berkomunikasi. Selain itu, mereka dapat memilih email penting berdasarkan subjek atau pengirim.
Meningkatkan efisiensi
Bentuk komunikasi yang lebih efektif memudahkan karyawan menemukan informasi yang relevan. Mereka tidak perlu mencari tahu cara menyelesaikan tugasnya. Karena rata-rata pekerja membutuhkan kurang dari 2,5 jam untuk mencari informasi setiap hari.
Memenuhi kepuasan pelanggan
Salah satu hasil dari komunikasi yang baik adalah kepuasan pelanggan. Jika bisnis memiliki komunikasi yang buruk, misalnya miskomunikasi yang menyebabkan mereka mengulangi informasi yang sama, pelanggan akan menjadi frustasi.
Menciptakan budaya yang lebih baik
Untuk mendorong budaya kerja yang lebih baik, perusahaan harus jujur dalam menyampaikan informasi dan mendorong karyawan untuk terus meningkatkan lingkungan kerja.
Tujuan Komunikasi Perusahaan
Berbagi informasi
Komunikasi bisnis bertujuan untuk memberi pihak lain informasi penting tentang perusahaan. Sebagai contoh, staf HRD bertanggung jawab untuk mengiklankan pekerjaan untuk posisi baru di surat kabar, majalah, radio, dan internet.
Mendorong orang lain untuk mengambil tindakan
Tujuan kedua dari komunikasi bisnis adalah mendorong lawan bicara untuk bertindak. Contohnya, seorang penjual berbicara atau berbicara dengan pelanggan. Tujuannya adalah untuk membuat mereka ingin membeli barang yang dia tawarkan.
Menjalin kolaborasi
Tujuan ketiga adalah menjalin kolaborasi yang menguntungkan, karena apabila komunikasi dilakukan dengan baik, akan ada kepercayaan, yang membuat membangun kerja sama lebih mudah. Sebagai contoh, produsen A ingin memasarkan produknya di negara lain. Dengan berkolaborasi, akan mempermudah bagi produsen A untuk berkomunikasi dengan pemasar di negara tujuan. Selain itu, dengan adanya teknologi internet, jarak antar negara tidak lagi menjadi hambatan.
Komponen dalam Komunikasi Bisnis
Komunikator
Lawan bicara
Pesan
Media
Efek
Bentuk Komunikasi Bisnis
Komunikasi internal
Seperti namanya, jenis komunikasi pertama ini terjadi di dalam perusahaan, melibatkan karyawan dan pimpinan. Ini dibagi menjadi tiga kategori: atas, bawah, dan lateral.
Komunikasi internal ke atas mencakup komunikasi dari karyawan biasa ke manajer atau team leader. Survei, feedback, formulir, dan laporan pekerjaan adalah bentuk komunikasi yang digunakan.
Komunikasi internal ke bawah mencakup informasi dari atasan ke karyawan di bawahnya. Tugas, prosedur operasi standar (SOP), dan peraturan terbaru adalah beberapa contohnya.
Interaksi karyawan melalui pesan, chat, dan email dikenal sebagai komunikasi internal lateral. Jenis komunikasi ini sangat penting untuk meningkatkan produktivitas karyawan.
Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal berbeda dari jenis sebelumnya karena berhubungan erat dengan pihak luar, seperti vendor, mitra bisnis, atau pelanggan. Sayangnya, komunikasi eksternal cenderung kurang teratur.
Indikator Tingkat Keberhasilan Komunikasi Bisnis
Persepsi
Komunikator yang baik harus memiliki persepsi tentang topik yang akan dibahas. Ini dilakukan agar mereka dapat memprediksi berdasarkan persepsi yang mereka miliki dan mempermudah mereka menyampaikan pesan selama komunikasi.
Teknologi Komunikasi dan Informasi
Dengan perkembangan teknologi saat ini, komunikasi menjadi lebih mudah, lebih cepat, dan lebih luas dengan internet.
Kesesuaian
Komunikasi yang baik adalah ketika pesan yang ingin disampaikan dipahami dengan baik oleh lawan bicara. Komunikator harus dapat menyampaikan informasi sesuai dengan sasaran untuk mencapai tujuan.
Terpercaya
Rasa percaya adalah poin penting dalam komunikasi. Seorang komunikator harus dapat membuat lawan bicaranya percaya dengan apa yang mereka katakan.
Control
Setiap komunikasi harus memiliki pengendali, atau kontrol. Karena komunikator adalah orang yang pada saat berbicara harus dapat mengontrol reaksi lawan bicaranya.
Contoh Komunikasi Bisnis
Komunikasi verbal
Komunikasi verbal berarti interaksi yang dilakukan secara lisan atau tulisan. Karena itu, komunikasi yang disampaikan mungkin lebih terorganisir atau terstruktur. Bisnis biasanya melakukan interaksi ini. Beberapa contoh dari komunikasi verbal, yaitu:
Mengirimkan barang ke perusahaan lain
Mengirimkan surat penawaran ke rekan kerja
Mengirimkan surat konfirmasi barang ke pelanggan
Mengirimkan surat pengaduan ke pihak lain
Membuat dan mengirimkan surat penolakan dan penerimaan pekerjaan.
Komunikasi non-verbal
Orang yang berbicara menggunakan bahasa tubuh saat berkomunikasi non-verbal. Karena sulit untuk dibuktikan, bisnis jarang menggunakan contoh komunikasi bisnis ini. Berikut adalah contoh komunikasi non-verbal:
Membaca ekspresi wajah, gerak isyarat, dan sikap tubuh orang saat berinteraksi dengan orang yang bekerja dengan perusahaan lain
Menilai penampilan orang saat bekerja sama dengan pihak perusahaan lain.
Komunikasi bisnis yang efektif adalah kunci keberhasilan setiap perusahaan, baik dalam membangun hubungan internal maupun eksternal. Dengan memahami komponen, bentuk, dan indikator keberhasilan, perusahaan dapat mengoptimalkan proses komunikasinya untuk mendukung tujuan yang strategis. Semoga artikel ini dapat memberi Anda pengetahuan baru, membantu Anda membangun komunikasi bisnis yang lebih baik, dan mempengaruhi pertumbuhan bisnis Anda.
Salah satu keputusan paling penting dalam menjalankan bisnis adalah menetapkan harga produk atau layanan. Harga yang terlalu tinggi dapat mengurangi minat pelanggan, sedangkan harga yang terlalu rendah dapat mengurangi keuntungan. Oleh karena itu, memahami prosedur yang tepat untuk menetapkan harga, didukung oleh strategi yang efektif, sangat penting. Artikel ini akan membahas berbagai cara untuk menetapkan harga dengan cermat sehingga Anda dapat mencapai keseimbangan antara profitabilitas bisnis Anda dan daya tarik pasar.
Apa Yang Dimaksud dengan Strategi Penetapan Harga?
Untuk memilih strategi penetapan harga yang tepat, Anda harus memahami produk, pasar, dan pelanggan Anda. Ini karena strategi ini digunakan oleh bisnis untuk menentukan berapa banyak pelanggan harus membayar untuk barang atau jasa. Harga yang tepat ditemukan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi pelanggan serta kondisi pasar dengan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti strategi pesaing, tujuan bisnis, biaya produksi, dan nilai yang dirasakan oleh pelanggan.
Cara Menetapkan Harga
Termasuk proses yang penting dalam bisnis, menetapkan harga melibatkan menentukan nilai produk atau layanan yang Anda tawarkan kepada pelanggan. Cara Anda menetapkan harga dapat berbeda tergantung pada banyak hal, seperti tujuan bisnis Anda, biaya produksi, permintaan pasar, dan strategi penetapan harga yang Anda gunakan. Untuk menetapkan harga, Anda dapat menggunakan metode berikut:
Menentukan harga dengan keuntungan besar
Sudah jelas bahwa setiap bisnis ingin mendapatkan keuntungan sebesar mungkin. Pada awal penentuan harga, Anda dapat membuat skenario tentang berapa banyak biaya yang harus dibayar pelanggan agar Anda dapat menghasilkan keuntungan yang signifikan. Harga ini dapat dihitung dengan menghitung semua biaya yang digunakan, termasuk biaya operasional, investasi, pemasaran, dan keuntungan yang diharapkan sehingga hasil yang didapatkan agak mahal.
Menghitung Break Even Point atau BEP
Titik impas balik modal (BEP) adalah titik di mana pendapatan perusahaan sama dengan biaya pengeluarannya selama periode waktu tertentu. Metode ini dilakukan dengan menentukan harga jual berdasarkan biaya pengeluaran total dan hasil yang diterima perusahaan. Perusahaan dapat menghindari kerugian dan menemukan keseimbangan pasar dengan mengetahui BEP.
Evaluasi Pesaing
Jika Anda ingin produk Anda tetap laku di pasaran, harga yang Anda tawarkan tidak boleh terlalu tinggi dibandingkan pesaing. Oleh karena itu, Anda harus melakukan penelitian untuk mengetahui harga pesaing agar Anda dapat mendapatkan harga yang kompetitif.
Mark Up
Bisnis juga harus mempertimbangkan metode mark up untuk menentukan harga jual. Metode ini mengacu pada cara menetapkan harga jual suatu unit berdasarkan harga pokok saat pembelian dilakukan. Biaya produksi yang lebih tinggi akan digunakan untuk menentukan harga yang didapatkan selanjutnya. Akibatnya, semakin tinggi mark up, semakin banyak pendapatan yang dihasilkan perusahaan.
Riset Pasar
Metode penetapan harga terakhir melibatkan melakukan penelitian tentang permintaan pasar. Dengan cara ini, perusahaan dapat mengetahui apa yang dibutuhkan dan dihadapi target pelanggan. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan termasuk umpan balik pelanggan, harga, dan jenis kritik dan rekomendasi lainnya.
Jenis Strategi Penetapan Harga yang Efektif
Value-based pricing
Harga produk ditetapkan berdasarkan apa yang akan dibayar pelanggan, yang merupakan metode yang paling umum untuk menentukan harga produk. Dalam hal ini, harga Anda harus disesuaikan dengan profil pelanggan dan pembeli Anda yang berbeda, dan Anda mungkin harus mengubah harga berdasarkan perbedaan tersebut. Strategi pricing ini dapat meningkatkan persepsi dan loyalitas pelanggan perusahaan Anda jika digunakan dengan benar.
Cost-plus pricing
Cost-plus pricing adalah biaya yang diperlukan untuk menghasilkan barang atau jasa Anda. Strategi ini juga dikenal sebagai penetapan harga markup, karena bisnis yang menerapkannya akan menandai produk mereka berdasarkan seberapa besar mereka ingin mendapatkan keuntungan atau profit. Metode ini memerlukan penambahan persentase tetap ke biaya produksi produk.
Pricing Skimming
Metode ini menggunakan harga produk baru setinggi mungkin dan kemudian menurunkannya seiring waktu karena produk tersebut menjadi semakin tidak populer. Singkatnya, penetapan harga ini dilakukan dengan menurunkan harga secara bertahap.
Dynamic Pricing
Strategi penetapan harga produk ini juga disebut sebagai penetapan harga lonjakan, penetapan harga permintaan, atau penetapan harga berdasarkan waktu. Secara sederhana, ini adalah penetapan harga fleksibel yang mengubah harga sesuai dengan permintaan pasar dan keinginan pelanggan.
Competition-Based Pricing
Seperti namanya, penetapan harga ini didasarkan pada persaingan dan berfokus pada tingkat pasar saat ini untuk barang atau jasa. Dalam kasus ini, perusahaan tidak mempertimbangkan biaya produk atau permintaan pelanggan. Sebaliknya, mereka menetapkan harga berdasarkan harga pesaing.
Premium Pricing
Strategi harga premium adalah cara perusahaan atau bisnis memberikan harga tinggi pada produk yang mereka pasarkan. Tujuannya adalah untuk menampilkan citra merek atau nilai merek yang berharga, mewah, dan premium. Penetapan harga ini sebagian besar berfokus pada nilai yang dirasakan dari suatu produk daripada nilai aktual atau biaya produksi.
High-Low Pricing
Dalam hal ini, perusahaan akan menjual barang dengan harga tinggi pada awalnya, lalu menurunkan harga ketika barang tersebut kehilangan relevansinya. Diskon dan promosi termasuk dalam strategi high-low pricing, jadi tidak mengherankan jika strategi ini juga disebut harga diskon.
Project-Based Pricing
Alih-alih menggunakan pertukaran langsung uang sepanjang waktu, strategi ini menghasilkan biaya tetap untuk setiap proyek. Bisnis yang menawarkan layanan bisnis seperti konsultan, freelancer, kontraktor, dan lainnya biasanya menggunakan strategi penetapan harga produk ini.
Harga Bundle
Seperti namanya, penetapan harga ini dilakukan dengan menjual dua atau lebih produk atau layanan dalam satu harga. Anda dapat menjual produk atau layanan ini sebagai bagian dari paket, atau sebagai bagian dari produk individual.
Keuntungan dari Strategi Penetapan Harga
Dengan membangun kepercayaan pelanggan dan mencapai tujuan perusahaan, strategi penetapan harga yang tepat dan efektif dapat membantu perusahaan memperkuat posisinya. Selain itu, strategi perhitungan harga memiliki beberapa manfaat tambahan yang membuatnya penting bagi perusahaan, seperti:
Menunjukkan Nilai
Murah biasanya dapat berarti kualitas yang buruk atau harga yang lebih murah. Sederhananya, harga dapat menunjukkan nilai yang berbeda dari suatu produk. Harga produk yang lebih tinggi biasanya menunjukkan bahwa produk atau layanan tersebut memiliki nilai yang lebih besar.
Meyakinkan Konsumen untuk Membeli
Harga tinggi dapat menyampaikan nilai yang tinggi, tetapi harga tersebut jauh lebih dari apa yang calon pelanggan mampu bayar. Harga yang rendah, di sisi lain, akan membuat terlihat murah dan membuat calon pelanggan melewatkannya. Namun, harga ideal adalah harga yang tepat untuk meyakinkan konsumen potensial untuk membeli produk Anda daripada produk serupa yang dijual oleh kompetitor.
Menambah Kepercayaan Pelanggan
Produk dengan harga yang lebih tinggi akan lebih menunjukkan nilai produk Anda. Namun, harga yang terlalu rendah akan membuat produk Anda terlihat buruk dan membuat pelanggan tidak percaya pada produk bisnis Anda.
Strategi penetapan harga yang efektif dapat menjadi kunci keberhasilan perusahaan Anda di pasar yang kompetitif. Dengan memahami langkah-langkah yang tepat, Anda dapat menentukan harga yang kompetitif dan memberikan nilai lebih kepada pelanggan. Semoga artikel ini membantu Anda dalam membuat keputusan strategis tentang harga yang akan mendukung pertumbuhan perusahaan Anda.
Selama beberapa tahun terakhir, ekosistem startup telah berkembang pesat karena banyak perusahaan rintisan baru yang menawarkan solusi baru. Namun, beberapa startup tidak bertahan lama. Banyak bisnis rintisan gagal karena fenomena bubble startup. Ini terjadi ketika valuasi startup meningkat jauh melampaui nilai sebenarnya, menimbulkan ekspektasi tinggi yang sulit dipenuhi. Artikel ini akan membahas faktor-faktor yang menyebabkan bubble startup, bagaimana bubble tersebut berkembang, dan bagaimana hal itu berdampak pada ekosistem bisnis.
Mengenal Bubble Startup
Bisnis startup sering mengalami “bubble”, yang berasal dari istilah “bubble burst”, yang berarti siklus ekonomi yang dimulai dengan kenaikan harga aset atau produk yang signifikan dalam waktu singkat tetapi diikuti oleh penurunan harga yang cepat. Penurunan harga yang cepat biasanya diikuti oleh kontraksi atau penurunan nilai yang cepat. Ini disebut gelembung ekonomi, dan terjadi kapan saja harga barang baik jauh di atas normal. Harga saham tinggi biasanya dikaitkan dengan startup karena valuasi investor atas setiap perusahaan.
Penyebab Banyaknya Startup Bubble
Penurunan pangsa pasar
Market share atau pangsa pasar dapat menurun karena produk Anda tidak dapat bersaing di pasaran. Hal ini dapat menyebabkan bisnis Anda mengalami kerugian karena tidak dapat menjual produknya dan investor tidak akan menyukainya.
Investor menjadi lebih selektif dalam mengeluarkan dana
Investor memiliki pengaruh. Semakin banyak startup baru bermunculan, investor menjadi lebih selektif dalam menginvestasikan uang mereka. Fenomena ini dapat memengaruhi upaya startup untuk mendapatkan dana tambahan, terutama jika mereka tidak berhasil. Para investor mungkin menganggap startup tersebut terlalu beresiko.
Mulai jenuhnya pasar
Setelah produk serupa terus-menerus digempur, pasar mungkin menjadi jenuh. Akibatnya, startup mungkin kesulitan menjual barang mereka. Selain itu, startup dapat dengan mudah kehilangan pelanggan karena persaingan pasar yang penuh dengan promosi dan diskon. Sementara itu, diskon terus-menerus dapat mengganggu keuangan dan keuntungan bisnis.
Tahapan Startup Bubble
Displacement: Investor tertarik pada paradigma atau inovasi baru yang mungkin menarik di masa depan. Salah satu contohnya adalah dunia metaverse, yang telah muncul secara bertahap sebagai pengganti internet, yang didirikan pada tahun 1990-an.
Booming: Setelah pergeseran, harga naik. Tahap booming atau meledak akan muncul setelah memperoleh perhatian pasar. Pada tahap ini, aset perusahaan akan menarik perhatian investor dan pelaku pasar.
Euphoria: Jika terjadi kenaikan harga yang signifikan, tahap ini merupakan puncak kenikmatan startup. Para investor memberikan pendanaan yang besar tanpa mengetahui kapan mereka akan mendapatkan keuntungan. Namun, banyak investor saat ini berusaha untuk mendapatkan capital gain dari meningkatnya nilai investasi.
Keuntungan: Investor yang cerdas tahu kapan bubble akan meledak, jadi mereka akan menjual aset mereka untuk mendapatkan keuntungan.
Panik: Setelah bumble burst terjadi, perusahaan mulai panik. Investor harus menghadapi penurunan nilai aset kepemilikan karena harga aset, yang tadinya melonjak tinggi, akan menukik tajam atau turun. Dalam situasi seperti ini, para investor sangat terburu-buru untuk mencairkan aset mereka dengan harga berapa pun sebelum mengalami kerugian yang lebih buruk.
Dampak Startup Bubble
Masalah keuangan semakin meningkat
Salah satu konsekuensi utama dari fenomena bubble burst startup adalah munculnya masalah keuangan bagi perusahaan startup. Ini karena sulit untuk menjual produk dan mendapatkan dana dari investor, karena sebagian besar startup masih bergantung pada dana investor.
Pemutusan kontrak kerja
Pemutusan hubungan kerja adalah cara perusahaan menghemat uang. Ini adalah masalah umum bagi perusahaan startup di Indonesia. Keputusan ini diambil untuk mencegah perusahaan bangkrut karena perusahaan tidak dapat membayar gaji karyawannya jika pendapatannya rendah.
Dalam dunia bisnis, fenomena bubble startup memberikan pelajaran penting tentang pentingnya pertumbuhan yang berkelanjutan dan realistis. Pelaku bisnis dan investor dapat membuat pilihan yang lebih cerdas dengan memahami faktor-faktor yang memengaruhi keputusan mereka. Semoga artikel ini memberikan wawasan baru untuk menghindari jebakan bubble startup dan membangun ekosistem startup yang lebih sehat.
Dalam pemasaran, keberhasilan produk tidak hanya ditentukan oleh kualitasnya, tetapi juga oleh strategi yang digunakan untuk berinteraksi dengan konsumen. Canvasser, yang berfungsi sebagai ujung tombak tim pemasaran, bertanggung jawab untuk membangun hubungan, memperkenalkan produk langsung kepada pelanggan, dan meningkatkan penjualan. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang pekerjaan canvasser, seberapa penting pekerjaan ini bagi perusahaan, dan bagaimana menjalankan pekerjaan ini dengan lebih baik.
Apa itu Canvasser?
Canvasser adalah tenaga penjualan yang melayani pelanggan dari pintu ke pintu untuk menjual produk. Mereka mempromosikan produk, melakukan promosi, dan membantu meningkatkan penjualan. Tanggung jawab canvasser adalah untuk mengumpulkan informasi dari calon pelanggan yang pernah mengunjungi perusahaan. Informasi ini kemudian digunakan untuk membantu mereka menemukan cara terbaik untuk memanfaatkan layanan yang mereka terima. Selain itu, mereka harus tetap profesional, menunjukkan pengetahuan tentang produk, berusaha memengaruhi keputusan, dan memenuhi kuota yang ditetapkan oleh organisasi.
Peran Canvasser dalam Perusahaan
Mengingat prosedur penjualan serta pertanyaan yang sering diajukan oleh calon pelanggan.
Memperkenalkan produk perusahaan kepada calon konsumen dari pintu ke pintu.
Memproses pesanan, melakukan promosi, dan melakukan telepon dingin untuk menindaklanjuti.
Menunjukkan pengetahuan luas tentang barang dan jasa perusahaan untuk meyakinkan orang untuk bertransaksi.
Mengumpulkan data dari calon pelanggan dan klien, seperti tanda tangan dan detail kontak, untuk tujuan penyelidikan lanjutan.
Menghadiri acara dan pameran industri seperti pekan raya, rapat umum, dan seminar untuk berhubungan dengan calon pelanggan dan membangun networking.
Mengapa Canvasser Penting?
Memfasilitasi Penetrasi Pasar
Perusahaan dapat menjual barang-barangnya di banyak lokasi. Namun, dengan keberadaan canvasser, penetrasi pasar akan lebih cepat dan berhasil. Karena mereka ditugaskan untuk menjual produk kepada target pasar secara langsung, mereka memiliki peluang penjualan yang lebih besar.
Berkontribusi pada Pemerataan Produk
Jika perusahaan tidak memiliki toko di wilayah tertentu, potensi penjualan mereka dapat dianggap kurang. Namun, membangun toko dianggap belum ideal karena pertimbangan tertentu. Peran canvasser sangat penting untuk membantu pemerataan produk di wilayah tersebut.
Mendapatkan Feedback Akurat
Karena mereka menggunakan produk tersebut secara langsung, setiap pelanggan memiliki pendapat unik tentang kualitasnya. Untuk memperbaiki kualitas produk, pengguna harus berpartisipasi. Feedback dapat disampaikan secara langsung melalui canvasser.
Meningkatkan Peluang Penjualan
Keunggulan lain adalah Anda dapat berkomunikasi dengan calon pembeli secara langsung, yang meningkatkan peluang penjualan. Canvasser membantu memperkenalkan produk dengan lebih baik dan sesuai dengan target pasarnya karena mereka dapat meyakinkan calon pembeli dengan lebih baik.
Keterampilan yang Harus Dimiliki Canvasser
Pengetahuan Produk yang Mendalam
Memahami detail produk yang dijual, termasuk spesifikasi dan penggunaan, adalah kemampuan utama seorang canvasser. Dengan kemampuan ini, mereka dapat memberikan lebih banyak kepercayaan kepada konsumen dan membuat penjualan lebih mudah.
Negosiasi
Seorang canvasser harus dapat bernegosiasi jika mereka ingin menawarkan sesuatu kepada pembeli karena calon pembeli mungkin melakukan penawaran harga. Canvasser harus tahu kapan saatnya menanggapi dan bagaimana. Tujuannya adalah agar produk dapat dijual sambil menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Berkomunikasi
Seorang canvasser harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk berbicara tentang produk, bernegosiasi, dan mendapatkan pelanggan. Tujuan dari kemampuan komunikasi ini tidak hanya untuk memastikan bahwa apa yang disampaikan diterima dengan baik oleh orang lain, tetapi juga untuk membuat pelanggan merasa nyaman.
Cara Terbaik untuk Menjadi Canvasser
Analisa Tujuan Pasar
Pertama, canvasser harus memahami target pasar mereka. Ini penting untuk mereka mengetahui strategi seperti apa yang tepat untuk mendekati calon pelanggan. Setelah itu, mereka dapat mengevaluasi produk yang tepat untuk memenuhi kebutuhan target pelanggan. Setelah itu, buyer persona akan dibentuk. Dengan melakukan ini, Anda akan dapat menarik lebih banyak pelanggan daripada mencoba menargetkan semua orang.
Bertindak Maksimal
Sebagian besar waktu canvasser dihabiskan untuk mengelola, melaporkan, dan mencatat data. Sangat menyita waktu dan tenaga, jadi disarankan untuk menggunakan teknologi untuk membantu tugas mereka. Misalnya, dengan menggunakan aplikasi yang dapat mengotomatisasi pencatatan data, pembuatan faktur, pelaporan, atau bahkan pengawasan absensi berbasis GPS.
Mengatur Waktu dengan Baik
Penjelajahan lapangan membutuhkan pengaturan waktu yang efektif. Mereka harus memiliki kemampuan untuk memprioritaskan tugas, menetapkan tujuan, dan merencanakan hari mereka dengan cara yang memungkinkan mereka untuk menjadi paling produktif.
Kemampuan untuk Adaptasi
Ketekunan adalah hal penting bagi seorang canvasser. Mereka harus memiliki kemampuan untuk menangani penolakan, terus maju ketika situasi menjadi sulit, dan mengikuti arahan. Mereka juga harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan situasi, cuaca, dan lokasi karena kondisi lapangan selalu berubah.
Cara Meningkatkan Kinerja sebagai Canvasser
Menyediakan Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan yang komprehensif dan berkelanjutan adalah salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan kinerja canvasser. Pengetahuan tentang barang atau layanan yang ditawarkan, keterampilan penjualan, komunikasi, negosiasi, dan penggunaan teknologi dan alat yang relevan dapat menjadi bagian dari pelatihan tersebut. Dengan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka, canvasser akan menjadi lebih percaya diri, produktif, dan lebih mampu menangani tantangan penjualan.
Berhubungan Baik dengan Pelanggan
Canvasser harus tahu apa yang diinginkan pelanggan, memberikan layanan yang baik, dan menjalin hubungan jangka panjang dengan mereka. Canvasser dapat mendapatkan referensi, meningkatkan loyalitas pelanggan, dan memperluas jaringan pelanggan mereka dengan membangun hubungan yang positif.
Manfaatkan Teknologi
Dengan menggunakan teknologi seperti aplikasi CRM, Anda dapat meningkatkan kinerja canvasser. Aplikasi manajemen hubungan pelanggan ini memiliki kemampuan untuk melacak semua interaksi, baik sebelum atau sesudah penjualan. Dengan menggunakan aplikasi CRM, analisis data penjualan menjadi lebih mudah. Ini membantu canvasser menjangkau pelanggan potensial lebih efisien dan efektif, sehingga mereka dapat mencapai target penjualan mereka lebih cepat.
Salah satu komponen penting dalam industri pemasaran adalah kemampuan canvasser, terutama dalam hal mendekatkan produk ke pelanggan secara langsung. Seorang canvasser dapat sangat membantu pertumbuhan perusahaan jika mereka memahami peran, pentingnya, dan keterampilan yang dibutuhkan. Semoga artikel ini memberikan wawasan baru dan inspirasi bagi Anda yang ingin meningkatkan kinerja sebagai canvasser atau mengembangkan karier di bidang ini.
Di era digital saat ini, bisnis harus lebih cepat dan efektif dalam menangani proses penjualan. Sales Force Automation (SFA) adalah teknologi yang dibuat untuk mengotomatiskan berbagai tugas yang terkait dengan penjualan. Dengan SFA, perusahaan dapat meningkatkan kinerja tim penjualan, memantau kinerja secara real-time, dan meningkatkan pengalaman pelanggan. Artikel ini akan membahas tentang cara mengoptimalkan penjualan menggunakan SFA, termasuk fitur dan keuntungan. Kami juga akan menjelaskan bagaimana menggunakannya.
Mengenal Sales Force Automation (SFA)
Sistem untuk mengelola proses penjualan dengan lebih efisien, efektif, dan lebih cepat dikenal sebagai sales force automation. Aplikasi SFA ini memiliki kemampuan untuk mengotomatiskan alur penjualan yang menguntungkan seperti mengelola prospek, prakiraan penjualan, dan melacak kinerja tim. Selain itu, SFA secara otomatis mencatat dan melacak setiap langkah dalam proses penjualan, seperti interaksi pelanggan, proses penjualan, dan kinerja penjualan. Kemampuan aplikasi SFA memungkinkan tim penjualan untuk berkonsentrasi pada menjangkau lebih banyak pelanggan, mengotomatiskan proses penjualan, dan meningkatkan pendapatan dan keuntungan bisnis.
Mengapa Automation Sales Force Penting bagi Bisnis?
Diagram alokasi waktu tugas penjualan di atas menunjukkan bahwa seorang salesman memiliki banyak tanggung jawab untuk menyelesaikan setiap penjualan. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika terjadi kinerja penjualan yang buruk, yang akhirnya berdampak pada kinerja penjualan perusahaan secara keseluruhan. Namun, Anda tidak perlu khawatir tentang hal itu jika Anda menggunakan aplikasi otomasi pasukan penjualan karena aplikasi SFA membantu tim dan penjualan dalam menyederhanakan tugas administrasi dan meningkatkan hasil penjualan.
Tujuan Sales Force Automation
Mengawasi pekerjaan tim penjualan
SFA akan otomatis mengingatkan anggota tim penjualan tentang langkah selanjutnya yang perlu mereka ambil, sehingga mereka dapat meningkatkan penjualan dengan cepat.
Otomatisasi penjualan
Aplikasi SFA memiliki kemampuan untuk mengotomatiskan beberapa proses penjualan, yang membantu bisnis menjaga proses penjualan berjalan secara otomatis. Salah satu keuntungan menggunakan otomatisasi proses penjualan adalah manajer penjualan dapat selalu mengetahui hanya apa yang dilakukan oleh perwakilan mereka di setiap tahap proses penjualan.
Mengorientasikan tujuan secara otomatis
Selain menemukan prosepek, SFA juga dapat mengarahkan prospek ke tim penjualan yang tepat berdasarkan metrik perusahaan seperti industri, lokasi, ukuran, atau tingkat kesibukan perwakilan. Hal ini meringankan tugas manajer.
Menghasilkan laporan terbaru
Automation of sales force dapat secara otomatis membuat laporan berdasarkan metrik waktu nyata, seperti prediksi penjualan, pendapatan, dan kinerja salesman. Ini menghemat waktu manajer untuk menilai kinerja tim.
Menjadwalkan follow up
SFA akan otomatis menjadwalkan panggilan telepon dan pertemuan dengan pelanggan, jadi tim penjualan tidak perlu takut kehilangan pelanggan lagi. Aplikasi ini akan memberikan peringatan kepada tim penjualan untuk menyelesaikan tugas tepat waktu saat batas waktu akan tiba.
Tugas yang Dapat Diselesaikan dengan SFA secara Otomatis
Menyeleksi Klien Potensial
Setiap bisnis pasti memiliki banyak prospek, atau calon pelanggan, tetapi tidak semua prospek menjadi pelanggan. Proses memilih prospek potensial membutuhkan ketelian dan waktu. Namun, karena aplikasi SFA dapat memilahnya secara otomatis, bisnis tidak perlu melakukannya lagi. Sales force automation akan memilih prospek berdasarkan sumber, aktivitas, dan lainnya.
Mengawasi Aktivitas Prospek
Setelah memilih prospek potensial, aplikasi SFA bermanfaat untuk melacak aktivitas mereka dalam sistem. Misalnya, Anda dapat melihat bagaimana tim penjualan Anda menindaklanjuti prosepek tersebut, bagaimana mereka menanggapi, dan seterusnya. Kemampuan ini pasti akan mencegah kehilangan pelanggan. Dari satu dasbor, salesman cukup melihat aktivitas prospek dan kemudian mengambil tindakan berikutnya untuk meningkatkan penjualan.
Memberikan Pengingat
Kemampuan untuk mengirimkan notifikasi pengingat, seperti pengingat untuk pertemuan dengan salesman dan pelanggan, merupakan keuntungan tambahan dari otomasi pasukan penjualan. Cara Anda mengatur pertemuan Selanjutnya, aplikasi SFA akan mengirimkan pengingat kepada salesman dan pelanggan saat hari H semakin dekat. Selain itu, kemampuan ini memiliki kemampuan untuk mengirimkan blast tentang laporan interaksi yang terjadi, yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk tindakan selanjutnya dari tim penjualan atau marketing.
Manfaat Sales Force Automation
Yang paling utama dari SFA adalah membantu tim penjualan dalam proses penjualan, yang memungkinkan perusahaan menjual lebih banyak barang dan jasa. Kemampuan aplikasi SFA juga mengotomatiskan tugas berulang, yang memungkinkan tim penjualan melakukan tugas yang lebih besar. Beberapa keuntungan tambahan dari menggunakan aplikasi SFA adalah sebagai berikut:
Meningkatkan kemampuan tim penjualan: SFA mengotomatiskan beberapa tugas tim penjualan yang berulang, seperti administrasi, meskipun administrasi memakan banyak waktu tim penjualan. Dengan aplikasi ini, tim penjualan dapat menghemat waktu dengan melakukan penjualan, menghubungi prospek, mengatur strategi penjualan, dan lainnya.
Mengurangi kesalahan manusia: Aplikasi SFA mencegah kesalahan manusia pada pekerjaan yang dilakukan secara manual. Misalnya, menghubungi pelanggan atau mengirimkan email promosi. Untuk menghindari tugas yang terlupakan, aplikasi SFA dapat mengirimkan notifikasi pengingat secara otomatis saat waktunya tiba.
Kategorisasi data penting: Dengan menggunakan aplikasi sales force automation, Anda dapat mengelola data secara otomatis, termasuk mengelompokkan data menurut prioritas tertentu dan mengumpulkan data penting dari berbagai saluran bisnis ke dalam satu platform terpadu. Hal ini dapat mempermudah Anda dalam memantau dan mengakses untuk menyusun rencana peningkatan bisnis Anda.
Membantu manajer memahami bagaimana proses penjualan bekerja: Dengan fitur pelaporan dan analisis, aplikasi automation sales force dapat membantu tim penjualan membuat strategi penjualan yang lebih baik.
Fungsi Sales Force Automation
Management penjualan: SFA membantu penjualan dan bisnis dalam perencanaan, pembuatan strategi dan target, penerapan, pengawasan, dan evaluasi untuk mencapai target penjualan.
Pipeline management: Gunakan SFA untuk melacak dan mengarahkan penjualan di masa depan dan menjawab pertanyaan penting terkait penjualan.
Management kontak: Sales force automation memiliki batasan terpusat yang memungkinkan Anda secara mudah mengawasi dan memperbarui kontak pelanggan Anda.
Task management: Manajemen tugas proyek besar secara efektif, efisien, dan sesuai jadwal selama siklus hidup proyek.
Project management: memastikan bahwa setiap proyek yang Anda tangani dapat dikelola dan diselesaikan dengan baik.
Customer relationship management: Menjaga hubungan dengan pelanggan sehingga mereka dapat membeli lagi dan menjadi pelanggan yang setia merupakan bagian penting dari penjualan.
Fitur-Fitur Aplikasi Sales Force AutomationAnalisis dan pelaporan
Aplikasi sales force memiliki kemampuan untuk memberikan laporan penjualan secara otomatis dan real-time, yang membantu manajer saat perlu mengevaluasi kinerja tim dan penjualan dengan cepat. Fitur ini juga mempermudah perencanaan berdasarkan prediksi kinerja perusahaan yang akurat. Dalam kebanyakan kasus, laporan tersebut mencakup kinerja setiap anggota tim penjualan, yang dilacak melalui KPI software, pendapat bulanan atau tahunan, dan tren penjualan produk.
Laporan dapat disesuaikan sesuai permintaan. Aplikasi sales force automation yang bagus memungkinkan Anda membuat laporan default dan menyesuaikannya sesuai kebutuhan.
Otomatisasi quotation dan dokumen. Sistem telah mengotomatisasi proses pembuatan dokumen dan quotation. Aplikasi CRM dapat segera menghasilkan dokumen dalam bentuk template spreadsheet atau word.
Otomatisasi Penggunaan Formula dalam Dokumen. Untuk memberikan fleksibilitas pada pengguna, template dokumen aplikasi sales force automation dapat memasukkan formula yang mirip dengan spreadsheet Microsoft Excel.
Tracking aktivitas tim dengan GPS. Adanya sistem mobile pada aplikasi SFA membuatnya lebih mudah untuk memantau lokasi penjualan di lapangan. Tim penjualan hanya perlu memeriksa kartu nama untuk menghindari input data secara manual.
Manajemen sales pipeline. Dengan fitur manajemen sales pipeline, aplikasi SFA membantu tim penjualan memvisualisasikan dan mengubah sales pipeline sesuai dengan proses penjualan yang sedang berlangsung. Deals yang sedang berlangsung dapat dengan mudah dipindahkan ke tahap mana pun di tampilan board. Sales force dapat mengatur tanggal deadline dan memberikan pengingat agar tidak ada deal yang terlewat.
Tiket yang memiliki tampilan 360 derajat. Dengan menggunakan aplikasi sales force automation yang berkualitas tinggi, Anda dapat menyediakan fitur tiket dengan visualisasi data yang menyeluruh yang mencakup semua yang perlu Anda ketahui tentang informasi calon prospek atau klien yang masuk ke fitur tiket ini.
Fitur Komunikasi Tim. Fitur komunikasi memudahkan Anda untuk menyimpan catatan tentang semua kontak, bisnis, kontrak, atau proyek yang sedang Anda jalankan. Dengan menggunakan fitur catatan dan tugas, Anda dapat menyimpan semua percakapan atau komunikasi antar tim dalam tiket, yang memungkinkan Anda menyimpan file dengan mudah.
Melihat rincian aktivitas melalui timeline dalam tiket. Aplikasi SFA dapat menampilkan tiket dengan riwayat aktivitas, seperti komunikasi antar tim, percakapan dengan pelanggan atau prospek, status kesepakatan, touchpoint, dan jadwal pertemuan.
Sistem pesanan pembelian. Pesanan masuk dapat diproses secara otomatis, dan Anda dapat mengelola pesanan melalui web atau saluler. Selain itu, perusahaan dapat mengintegrasikan sistem internal dan ERP (enterprise resource planning).
Sistem otomatisasi untuk notifikasi dan tugas. Aplikasi otomatisasi pasukan penjualan yang baik memiliki kemampuan untuk mengingat rekan satu tim tentang kejadian atau peristiwa tertentu. Anda juga dapat melakukan tugas secara otomatis.
Apa yang membedakan aplikasi CRM dan SFA?
Sebagai pelaku bisnis, Anda mungkin sudah tahu apa itu SFA dan CRM. Pada dasarnya, otomasi pasukan penjualan dan manajemen hubungan pelanggan berkesinambungan karena SFA merupakan bagian dari CRM. Namun, terdapat perbedaan mendasar dalam hal fungsi di antara keduanya. CRM biasanya membantu bisnis mengelola hubungan dengan pelanggan. Akibatnya, aplikasi CRM sangat terkait dengan bagian customer service dan berfokus pada menyimpan informasi tentang kontak dan interaksi pelanggan serta cara mempertahankan pelanggan. Namun, aplikasi CRM membantu bisnis mengotomatisasi proses penjualan dan mengelola hubungan pelanggan. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika otomatisasi pasukan penjualan ada dalam aplikasi CRM, terutama aplikasi CRM multifungsi.
Sales Force Automation adalah Alat yang dapat digunakan untuk mengubah cara perusahaan mengelola proses penjualan. Perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan meningkatkan hubungan pelanggan dengan memanfaatkan fitur SFA secara optimal. Semoga Artikel ini dapat membantu Anda memahami dan menggunakan SFA untuk mencapai target penjualan yang lebih tinggi. Saatnya untuk menggunakan teknologi untuk membawa bisnis Anda ke tingkat berikutnya!